Senin, 29 Agustus 2016

Mari 'Bakarang', Menelusuri Pantai Pangandaran

  Senin, 29 Agustus 2016
https://sport.tempo.co/
Pangandaran patut berbangga memiliki arena pertandingan berpemandangan paling indah dalam gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) kali ini. Venue itu, yang menjadi arena pertandingan berkuda, berada di Pantai Legok Jawa, Kecamatan Cimerak, wilayah yang dulunya menjadi milik Kabupaten Ciamis.

Sudah lama pantai elok dan kawasan di sekitarnya ini dikenal sebagai surganya mereka yang menyukai kegiatan-kegiatan luar ruang.  Dari berselancar, menelusuri gua-gua (caving), berperahu kano, menyusuri sungai dan air terjun (canyoning), panjat tebing, hingga memancing.

Pantainya bersih, dengan air laut yang jernih dan biru. Bentang alamnya pun melandai dan berpasir, namun hadir pula di situ bebukitan karang yang terpahat alam. Sungguh lengkap. Sesekali, lumba-lumba dan paus muncul ke permukaan laut. Kalau beruntung, kita bisa menyaksikan aksi mereka dari pantai, di antara keteduhan pepohonan yang masih banyak tumbuh di sana.

Puas berjalan-jalan menikmati keindahan panorama pantai, perut pasti keroncongan sesudahnya. Pantai Legok Jawa adalah juga surga makanan laut. Yang unik, boga bahari di sini bisa didapat dengan dua cara. Pertama adalah cara konvensional, yakni dengan memesannya di warung-warung makan yang banyak tersebar di sini atau membelinya di tempat pelelangan ikan (TPI). Harga ikan atau lobster di TPI pastinya lebih murah ketimbang harga pasaran karena diambil dari laut yang berjarak sangat dekat.


Cara kedua bakal disukai oleh mereka yang gemar berpetualang. Di kawasan ini, penduduk terbiasa mencari ikan di antara karang-karang pantai. Kebiasaan mencari ikan seperti ini disebut ‘bakarang’. ‘Bakarang’ dilakukan tatkala air laut surut. Kita bisa ikut mencari ikan, gurita, cumi-cumi, dan kerang kerangan di antara karang bersama penduduk setempat.

Yang tak kalah seru juga adalah mencoba ikut bersampan bersama nelayan menyusuri muara. Nelayan akan menyebarkan jaring di sepanjang muara dan menanti kepiting muara masuk ke dalam jala. Sambil menunggu kepiting masuk jebakan, kita juga bisa memancing sidat, yakni hewan laut sejenis belut, namun berukuran lebih besar. Konon rasanya lebih empuk dan gurih ketimbang belut biasa.

Mumpung di Pangandaran, jangan lupa juga untuk mencicipi nasi liwet khas penduduk setempat. Nasi liwet khas Pangandaran ini disebut Nasi Jolem. Berbeda dengan nasi liwet yang ditemukan di banyak daerah di Jawa Barat pada umumnya, yang dimasak bersama ikan asin, seperti peda, jambal, atau teri, Nasi Jolem dimasak bersama jantung pisang. Di atasnya, alih-alih ikan asin, orang Pangandaran akan menambahkan ikan air tawar, biasanya nila atau mas. Rasanya, sudah pasti unik. Apalagi kalau setelah itu kerongkongan diguyur segarnya air kelapa muda, yang dipetik langsung dari pohonnya. Segar sekali. (*)


Sumber :
Tempo. 2016. Mari 'Bakarang' di Pangandaran. Diakses tanggal 29 Agustus 2016. Link ; https://sport.tempo.co/read/news/2016/08/26/286799150/mari-bakarang-di-pangandaran